Pergumulan dengan efek keterlambatan daripada semua indikator teknikal yang berdasarkan dengan rata-rata bergerak selalu menjadi suatu hal yang sangat mendesak. Indikator Parabolic SAR ini memiliki model matematika yang berbentuk parabola, dimana ini bisa mengurangi keterlambatan daripada perangkat pengukur volatilitas dan mengijinkan anda untuk menangkap momen terjadinya perputarbalikan arah trend.

Indikator Parabolic SAR ini pertama kalinya dijelaskan dalam karya fundamental yang diciptakan oleh Welles Wilder “Konsep terbaru dalam sistem perdagangan teknikal.” Bentuk parabola yang serasi dengan titik berhenti dan berputar balik (Berhenti dan Berputar Balik) dipasangkan langsung di dalam grafik harga dengan menunjukkan beberapa titik-titik berwarna. Indikator ini hampir mirip dengan indikator rata-rata bergerak, tetapi yang ini bergerak dengan percepatan dan merubah posisinya tergantung daripada grafik harga – Indikator dari trend ke atas berada dibawah harga (dibawah candle harga) dan pada trend ke bawah berada di atas harga (di atasnya). Tujuan daripada indikator ini ialah untuk menyediakan cara untuk mengikuti trend secara jelas dan mengatur penghentian daripada posisi yang terbuka pada saat momen terjadinya perputar-balikan arah trend.

Karena dengan komponen parabola maka indikator ini bisa melihat titik perputar-balikan arah trend sebelum indikator-indikator lainnya karena indikator ini bereaksi tidak hanya dengan pergerakan harga, tetapi juga dengan pergerakan waktu. Indikator ini tidak terlalu sensitif dengan awalnya suatu trend dibanding dengan akhirnya – semakin lama trend berjalan, maka kondisi-kondisi untuk berputar-balik akan semakin terlihat. Semakin lama trend terjadi, variasi pergerakan harga yang sedikit saja sudah bisa memberikan sinyal untuk perputar-balikan arah trend.

Adanya trend yang jelas terlihat adalah syarat utama untuk penggunaan indikator ini dengan sukses. Keakuratan sinyal pada saat menutup posisi dan titik perputar-balikan bertambah seiring dengan berjalannya periode waktu berdagang.
Kita bisa melihat tembusan secara visual ketika titik-titik Parabolic SAR berpindah posisi antara diatas atau dibawah garis harga Titik dasar untuk momen perputar balikan arah adalah titik maksimum atau minimum daripada candle pada periode sebelumnya. Ketika titik-titik indikator ini berpindah posisi di atas atau dibawah harga maka ini adalah sinyal bahwa trend yang terjadi saat ini akan berakhir (dimana keadaan akan berubah menjadi datar) atau akan segera terjadinya perubahan arah trend. Titik indikator di bawah harga mengartikan kesempatan untuk naik. Titik diatas harga adalah sinyal bahwa adanya kesempatan untuk turun.

Tingkat sensitivitas indikator ini bervariasi dengan satu-satunya parameter – faktor percepatan (AF) dimana secara umumnya digunakan nilai sebesar 0,02 atau 2%. Periode ini bisa diubah; lebih kecil nilai ini, indikator akan memberikan sinyal perubahan arah trend lebih cepat, akan tetapi sinyal-sinyal palsu akan muncul lebih banyak. Apabila nilai periode ini ditambahkan, maka indikator ini akan melambat, tetapi sinyal-sinyal palsu akan semakin berkurang.

Komposisi Matematika dari Indikator Parabolic SAR

Rumus perhitungan Parabolic SAR ialah sebagai berikut:


dimana:

SAR(n+1) – Nilai masa depan daripada indikator (nilai keesokan hari) atau nilai baru daripada harga untuk penutupan posisi;

SAR(n) – nilai saat ini daripada indikator (nilai hari ini) atau nilai terakhir penutupan harga;

AF – Faktor percepatan;

EP – titik terakhir aktual yang paling ekstrim untuk posisi beli – posisi harga tertinggi, untuk posisi jual – posisi harga terendah.

Sebagai contoh, yang dipanggil si penentu harga (SAR) ditentukan oleh indikator ini pada saat terjadi trend ke atas pada waktu kapanpun, maka titik indikator ini tidak akan berada diatas harga. Apabila titik indikator berpindah ke atas harga, maka indikator ini percaya bahwa trend sudah berubah (atau berkurang) dan harga SAR akan menunjukkan harga maksimum yang akan ditentukan di atas harga aktual, dan tidak akan bertambah lebih dari itu.

Garis indikator ini berpindah dari titik persimpangan di dalam grafik harga – titik-titik indikator ini berpindah ke posisi yang berlawanan. Ilustrasi di atas menunjukkan titik A-B mengindikasikan saat garis indikator yang bertumbuh bersimpangan dengan garis harga. Sebelum persimpangan ini kita bisa lihat harga sedang naik, tetapi ketika terjadinya persimpangan maka harga mulai menurun – terjadinya perubahan arah trend ke bawah. Titik C-D menunjukkan fakta bahwa sekitar garis harga menembus garis indikator yang menurun: sampai saat ini, harga mengalami penurunan, dan setelah harga menembusnya lagi maka harga mulai naik – terjadinya perubahan arah trend ke atas. Jarak diantara titik berwarna daripada indikator ini tidak selalu sama. Ketika titik indikator ini mendekati titik harga di grafik, maka kenaikan/penurunan harga akan semakin cepat (kuat).

Penggunaan indikator Parabolic SAR ini pada perdagangan

Apabila bursa dalam keadaan bullish, maka titik-titik daripada indikator ini akan bergerak ke atas, tanpa mengikuti gerakan harga. Banyaknya pergerakan daripada titik-titik indikator Parabolic SAR ini bergantung daripada ketidakstabilan daripada pergerakan harga. Untuk bursa yang sedang bearish, kondisinya berlawanan dengan ini. Ketika terjadinya perpindahan posisi daripada titik-titik indikator ini menurut posisi harga, maka anda sebaiknya membuka posisi hanya setelah terjadinya 3-4 titik dengan arah yang sama. Bukalah posisi sesuai dengan arah trend.

Posisi harus ditutup di titik perkiraan bahwa kurva maksimum daripada indikator ini akan bergerak di grafik harga (anda harus menaruh pesanan ambil untung pada titik tersebut). Sinyal daripada indikator ini datang agak terlambat, jadi jika anda tidak mengambil keputusan tepat waktu, anda bisa kehilangan keuntungan. Pesanan beli ditutup ketika harga berada di bawah indikator, sebaliknya pesanan jual ditutup ketika harga berada di atas indikator ini.



Indikator Parabolic SAR ini adalah suatu indikator yang efektif untuk menentukan penempatan pesanan penghenti kerugian untuk menutup posisi saat posisi titik-titik indikator ini berpindah ke atas/bawah harga. Nilai daripada indikator ini sebenarnya masih berada di belakang harga yang aktual, maka dari itu penghenti kerugian harus dipasang pada posisi yang tepat disaat pada saat indikator berubah, tentunya harus disesuaikan dengan prosedur manajemen data anda menurut strategi berdagang anda. Terkadang indikator ini digunakan sebagai garis untuk mengikuti trailing stop.

Kekuatan atas trend yang baru saja terjadi ini diperkirakan dengan jarak diantara titik-titik indikator ini yang saling berdekatan – semakin banyak titik-titik ini, maka trend semakin kuat. Ketika trend sudah mendapatkan momentum (jarak antar titik indikator ini menjauh), maka kemungkinan besar anda sudah terlambat untuk ambil posisi karena ada kemungkinan terjadinya koreksi atau berbalik arah.



Seperti dengan semua indikator-indikator yang berdasarkan perhitungan daripada nilai rata-rata, indikator Parabolic SAR ini memberikan banyak sinyal-sinyal palsu pada saat bekerja di pasar yang sedang datar. Tetapi anda jangan segera mengubah posisi yang sudah dibuka jika harga sedang bergerak dengan arah berdiri dan indikator ini juga tetap menggambarkan arah yang sama dengan trend (Di atas maupun di bawah harga). Jika belum adanya tembusan daripada indikator ini, trend yang berlaku saat ini kemungkinan besar akan berjalan terus.

Indikator ini direkomendasikan untuk digunakan pada kurun waktu H1 dan yang lebih tinggi, karena pada kurun waktu yang lebih kecil ia akan memberikan sinyal yang kurang stabil karena adanya ketidakstabilan harga. Anda bisa menggunakannya berikut dengan dengan indikator-indikator lainnya.

Penggunaanya dengan indikator-indikator lainnya

Sinyal indikator Parabolic SAR ini bisa dikonfirmasikan dengan beberapa indikator lainnya seperti Bollinger Bands, tetapi lebih baik menggunakan indikator Parabolic SAR ini dengan indikator-indikator yang menentukan kekuatan arah trend (contoh: ADX), karena indikator ini menentukan arah trend dengan sendirinya. Jika nilai ADX berada dibawah 25 (0.25), maka trend yang terjadi saat ini sedang melemah, yang berarti sangat beresiko untuk mengikuti sinyal daripada indikator Parabolic SAR. Apabila nilai ADX mengindikasikan adanya trend yang kuat, maka mengikuti sinyal daripada indikator Parabolic SAR ini bisa menjadi sangat efektif.

Dan sebagai rangkuman atas semua ini...

Indikator Parabolic SAR ini berdasarkan prinsip dasar dari bursa untuk melakukan perdagangan yang terarah: Anda hanya boleh membuka, memindahkan dan menutup sebuah posisi menurut arah daripada trend utama dan tidak pernah berdagang melawan arah trend. Ia mengharuskan untuk memberikan pesan untuk menutup semua posisi dan memindahkan semua posisi sesuai dengan arah trend. Indikator ini melindungi pedagang daripada pengambilan keputusan yang salah atau terlalu impulsif dan mengajarkan pedagang untuk berdisiplin dalam berdagang. Dengan indikator ini, anda bisa berdagang di hampir semua periode waktu, karena penembusan garis indikator ini mengartikan perubahan arah daripada trend yang akan berjalan.

Social button for Joomla